CIO Teknologi Membahas Lebih Dalam Pengembangan Produk
Dalam dunia teknologi yang terus berkembang, peran Chief Information Officer (CIO) telah mengalami perubahan signifikan. Awalnya, tugas utama seorang CIO adalah mengawasi desain, pengembangan, dan pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang digunakan secara internal oleh perusahaan. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, banyak CIO kini memperluas fungsinya dengan menciptakan solusi teknologi yang dapat dipasarkan dan dijual kepada perusahaan lain.
CIO tetap memegang peran penting dalam memastikan infrastruktur TI perusahaan berjalan dengan baik untuk mendukung operasi digital. Dengan meningkatnya pentingnya pengumpulan, analisis, dan distribusi data dalam operasi sehari-hari, peran CIO telah berkembang menjadi lebih strategis, terutama dalam mendukung berbagai aspek bisnis digital.
Sebagai bagian dari transformasi digital yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, CIO telah menjadi figur kunci dalam penyampaian produk dan layanan kepada pelanggan. Saat ini, banyak produk dan layanan yang sepenuhnya digital, sementara untuk produk fisik, banyak aspek seperti pemasaran dan penjualan telah beralih ke platform digital. Dalam hal ini, CIO berperan dalam memastikan infrastruktur yang mendukung pemasaran digital, e-commerce, layanan pelanggan online, dan pengiriman produk digital berjalan secara optimal. Etalase digital, yang mencakup situs web dan aplikasi e-commerce, kini dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pengembangan produk.
Pandemi COVID-19 mempercepat peralihan ke operasi digital secara dramatis. Dalam kondisi isolasi sosial, bekerja dari rumah, dan kebutuhan untuk menjaga kelangsungan bisnis, banyak perusahaan harus memodifikasi operasi mereka agar bisa dilakukan secara jarak jauh. Kondisi ini memaksa CIO untuk tidak hanya fokus pada operasi internal, tetapi juga memperhatikan aspek eksternal dari perusahaan, termasuk interaksi dengan pelanggan dan vendor yang sebagian besar beralih ke platform online.
Akibatnya, banyak CIO menemukan diri mereka berada di posisi yang strategis untuk mengembangkan perangkat lunak dan layanan guna mendukung operasi yang terdistribusi ini. Beberapa CIO, bersama dengan perusahaan mereka, menyadari bahwa banyak organisasi lain menghadapi tantangan serupa dan membutuhkan solusi serupa. Ini membuka peluang bagi para CIO untuk bekerja sama dengan tim pengembangan produk guna mengemas solusi internal mereka menjadi produk komersial yang dapat dipasarkan ke perusahaan lain.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Jason Conyard, CIO di VMware Inc., sebuah perusahaan perangkat lunak berbasis cloud, menyatakan bahwa "batas antara disiplin ilmu internal dan eksternal telah kabur, dan pandemi jelas mempercepat tren ini." Sebelum pandemi, CIO jarang dilibatkan dalam pengembangan produk baru atau diminta memberikan masukan terkait solusi yang akan dipasarkan. Namun, saat ini, peran CIO berkembang lebih jauh, termasuk dalam pengajuan hak paten untuk solusi inovatif yang dihasilkan dari pengalaman internal mereka, guna mendukung potensi komersialisasinya.
Di VMware, kolaborasi antara Conyard dan tim pengembangan produk menghasilkan Anywhere Workspace, sebuah produk yang dirancang untuk memberdayakan tenaga kerja jarak jauh, mengotomatiskan ruang kerja, serta mengamankan jaringan edge yang terdistribusi. Pada awalnya, solusi ini dikembangkan untuk mendukung transisi internal VMware saat peralihan ke model kerja dari rumah pada tahun 2020. Namun, tim Conyard segera menyadari bahwa banyak perusahaan lain mengalami tantangan serupa dan akan bersedia membayar solusi yang sama untuk mendukung operasi mereka yang terdesentralisasi.
Survei State of the CIO 2021 yang dilakukan oleh International Data Group menemukan bahwa 68% CIO melihat aktivitas yang menghasilkan pendapatan sebagai bagian dari peran mereka. Angka ini meningkat menjadi 81% di antara CIO perusahaan teknologi. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya mengatakan bahwa mereka memimpin tim yang secara langsung bertanggung jawab atas pendapatan, sementara sisanya berpartisipasi aktif dalam proses yang berkontribusi pada pendapatan perusahaan.
Untuk menghadapi perubahan peran ini, para CIO dan pemimpin teknologi harus terus memperbarui keterampilan mereka, khususnya dalam hal pemikiran desain, transformasi digital, serta manajemen proyek Agile. Meningkatkan literasi di bidang-bidang ini sangat penting untuk memastikan bahwa para CIO mampu menjalankan peran yang lebih strategis dan berdampak pada pengembangan produk serta layanan yang relevan di era digital. Simplilearn menawarkan berbagai kursus dan program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini, termasuk Program Magister Manajemen Proyek Digital, Program Magister Pemikiran Desain, dan Program Pascasarjana Transformasi Digital. Program-program ini membantu para CIO memperdalam keahlian yang mereka butuhkan untuk memimpin dalam lanskap teknologi yang terus berkembang dan memaksimalkan potensi pertumbuhan bisnis digital.
Dengan keahlian dan visi strategis yang kuat, CIO masa kini tidak hanya menjadi pengelola infrastruktur TI, tetapi juga agen perubahan dan inovator yang berperan penting dalam mengarahkan arah pengembangan produk digital dan layanan yang memimpin pasar.